Di Magetan “Super Market” Bencana

BERITA MAGETAN. Ibaratkan seperti “super Market”, kabupaten Magetan, Jawa Timur sering diterpa beragam bencana alam. Mulai dari bencana banjir, Longsor, kebakaran hutan dan angin kencang , demikian komentar Suprawoto Bupati Magetan saat mengujungi kantor Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBD) Kabupaten Magetan. Kamis,(08/11/2018).

Lanjutnya, sebelum musim penghujan tiba di Kabupaten Magetan sering diterpa  bencana alam seperti kebakaran hutan di gunung Lawu, Gunung Bungkuk, bahkan sampah yang secara sengaja dibakar pemiliknya tanpa hati-hati akhirnya membawa malapetaka. Dan  kekeringan air bersih.

“Seperti dimusim awal penghujan ini, bencana banjir dan angin sudah menjadi resiko yang harus diwaspadai. Sebagaimana peristiwa yang terjadi Rabu malam kemarin,”kata Suprawoto.

Dalam hal ini Suprawoto  menghimbau kepada masyarakat Magetan supaya untuk berhati-hati dimusim penghujan ini.

“Sebenarnya ini kejadian yang selalu berulang tiap tahunnya. Ketika musim hujan, jenis bencananya bisa diprediksi dan ketika musim kemarau, bencana kebakaran lahan atau hutan. Masyarakat perlu mewaspadai,” kata Suprawoto saat meninjau kantor BPBD Magetan, Kamis (08/11/2018).

Diawal musim penghujan kabupaten Magetan dilanda bencana. Sesuai data dari BPBD Kabupaten Magetan , ada 13 rumah penduduk rusak dan lima pohon tumbang akibat terpaan angin kencang disertai hujan deras. Kejadian berlangsung sejak pukul 17.00 WIB. Kerugian ditafsir belasan juta rupiah.

Data APBD Magetan menyebutkan, jalur angin kencang dari Panekan, Plaosan, Sukomoro, Maospati, Bendo, Takeran, dan Magetan Kota.

Ferry Yoga Saputra Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan  menyebutkan hujan deras yang terjadi selasa kemarin banyak menyebabkan disejumlah titik lokasi mengalami bencana alam.” Seperti yang terjadi kemarin malam fasilitas milik pemerintah rusak yakni tembok kecamatan Magetan kota  setinggi 2 meter dan panjang 8 meter roboh akibat hujan genengan banjir ,”kata Ferry.

“Genangan banjir untuk wilayah kota Magetan yang menjadi langganan adalah kelurahan Bangunsari (Pasar Sayur) dan Jl Karya Darma kawasan Ringin Agung,”kata Ferry.

Khusus untuk bencana longsor di Kabupaten Magetan, kata Ferry, yang tertinggi adalah di kecamatan Poncol dan Plaosan. Disusul wilayah Sidorejo, Panekan, Parang, Ngariboyo, dan Magetan Kota, dengan intensitas rendah.

Sedangkan bencana banjir di wilayah  di kecamatan  Kartoharjo, akibat luapan sungai Madiun. Musibah banjir yang sifatnya tergenang terjadi di wilayah Magetan Kota, karena volume air yang masuk ke saluran irigasi tidak maksimal.  Banjir bandang pernah terjadi di Plaosan tahun 2016, yang mengakibatkan kerugian besar rusaknya bangunan rumah serta jembatan dan hilangnya hewan peliharaan yang terbawa arus banjir.Cahyo. Suarakumandang.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Uji Kir di Magetan Kembali dibuka Per 1 November
Next post Warga Sukomoro Magetan Dibuat Resah dengan Serangan Tawon
× How can I help you?